Ia Mencari Energi Di Indonesia

Türkçe  English  

Emin Hitay, Presiden dari Hitay Holdings yang terkenal dengan kewirausahaan dan sebagai kolektor seni kontemporer mempersiapkan serangkaian investasi energi di Indonesia. Hitay, yang menargetkan omset lebih dari 1 Milyar USD pada tahun 2016 mengatakan “Saya tidak pernah memiliki hubungan emosional dengan bisnis yang saya dirikan; saya dapat saja menjual setiap bisnis saya.” Hitay, yang telah mendirikan lebih dari 30 perusahaan sejak ia berusia 22 tahun sekarang memanfaatkan peluang di luar negeri.

Elif ERGU

Dia menjual sahamnya di İddaa untuk 80 juta USD.
Ada Teknoser, perusahaan integrasi sistem dan bidang jasa terbesar Turki, DORinsight, perusahaan riset online terbesar Turki, Napolyon, perusahaan database, 2Nokta menyediakan layanan untuk sektor ritel, Exim yang menawarkan solusi teknologi keamanan, Bilyoner, Platform terkemuka olahraga online dari Turki di bawah atap Hitay Investment Holdings. Hitay menjual Planet seharga 26 juta Euro dan ia menjual 20 persen sahamnya di İddaa ke Yunani seharga 80 juta USD.

Siapa itu Emin Hitay?
Emin Hitay dibesarkan di Istanbul. Dia lulus dari Sekolah Khusus Laki-Laki Kabataş. Hitay yang belajar di Universitas Ege, Fakultas Administrasi Bisnis, memiliki pengalaman bekerja di sektor swasta di Silkar Holdings, setelah beberapa lama bekerja di Institut Kalkulus, Universitas Ege, selama 3 tahun sebagai pegawai. Dia memutuskan untuk menjadi seorang ‘pengusaha’ setelah menjalani pengalaman-pengalaman tersebut. Sempat tertarik dengan perdagangan tekstil, dan setelah merasakan bisnis benang tenun untuk sementara waktu, Hitay berpindah dari sektor tekstil yang ia tekuni hingga tahun 1988, ke sektor pengolahan data. Emin Hitay mendirikan Exim, investasi pertamanya dalam pengolahan data pada tahun 1988 bersama-sama dengan mitranya dan memperkenalkan sistem barcode ke Turki. Emin Hitay, yang berkembang untuk menjadi salah satu perusahaan modal terkemuka di Turki telah memiliki lebih dari 30 perusahaan. Yang paling terkenal di antaranya adalah Planet, İddaa dan Bilyoner. Hitay membeli rumah di tepi selat Bosphorus di Bebek, milik dari pemilik kapal pesiar Keluarga Sadıkoğlu pada tahun 2006 seharga 20 juta USD. Hitay yang menjual Planet seharga 26 juta euro membuat penjualan yang paling mengesankan dengan menjual 20 persen sahamnya di İddaa ke Yunani seharga 80 juta USD.

Pengusaha Yang Berdedikasi

Türkçe  English  

Emin Hitay pantas mendapatkan penghargaan. Ia tiada hentinya menciptakan inovasi dan membangun bisnis baru. Apakah semua bisnisnya sukses? Tentu saja tidak, tapi inilah yang kita sebut sebagai kewirausahaan…

emin hitay forbes

EYÜP KARAGÜLLÜ

Jika hal yang dibagikan dalam instagram menjadi cerminan tentang kehidupan seseorang, maka kita dapat menyebutkan ada tiga hal yang paling disukai Emin Hitay, Ketua Dewan Direksi Hitay Holdings: Melalukan perjalanan, Indonesia dan seni… Dalam foto-fotonya, Anda dapat melihatnya bersafari di Kenya atau saat mengunjungi Tatarstan atau Venesia, dan saat ia tampak menaiki layanan taksi motor yang disebut “Gojek” di Jakarta, berolah raga arung jeram di Bali atau memotong kue untuk merayakan ulang tahun kelima Hitay Energy Holdings. Ia juga terkadang tampak bersama para siswa yang dikirimnya ke Art Basel untuk ikut perayaan 50 tahun kehidupan seni Devrim Erbil… Dan tentunya juga beberapa foto terdiri dari koleksinya yang tidak terbuka untuk publik.

Dukungan Besar dari Hitay Holdings untuk Para Calon Seniman

Türkçe  English  

Art Basel adalah salah satu pameran seni kontemporer paling bergengsi di dunia yang disponsori oleh Hitay Holdings. 12 siswa dari Universitas Mimar Sinan mengunjungi Art Basel dalam acara wisata studi yang diselenggarakan untuk keempat kalinya pada tahun ini.

eminhitay

Hitay Holdings, salah satu grup investor terkemuka dari Turki mengajak para siswa dari Universitas Seni Rupa Mimar Sinan (MSGSÜ) menghadiri pameran seni kontemporer Art Basel, salah satu acara seni paling bergengsi di dunia, dengan tujuan mengembangkan dunia seni di Turki dengan membuka peluang baru dan kontribusi terhadap sudut pandang, tata krama, pemahaman seni dan visi siswa seni.

Para siswa yang pergi ke Basel, Swiss, dalam acara tersebut dipilih dari ajang kompetisi yang diadakan MSGSÜ dan disponsori oleh Hitay Holdings. Prof. Nedret Sekban, Ass. Prof. Dr. Orkun Müftüoğlu, Assist. Prof. Dr. Sedat Balkır dan Assist. Prof. Dr. Hayri Ağan; para instruktur dari Departemen Seni Lukis Universitas Seni Rupa Mimar Sinan dan Prof. Fatma Akyürek, Prof. Rahmi Aksungur, Prof. Neslihan Pala and Assist. Prof. Dr. Önder Büyükerman; anggota Departemen Seni Pahat serta Emin Hitay, Ketua Dewan Direksi Hitay Holdings selaku juri dalam kompetisi tersebut.

blog - logoGökçe Kınay and Nurdan Erol, kedua siswa dari Departemen Seni Lukis dan Mert Çıkılmazkaya, siswa dari Departemen Seni Pahat bergabung dalam perjalanan yang dimulai pada hari Kamis, 16 Juni 2016, dan berakhir pada hari Minggu, 19 Juni 2016. Para siswa mendapatkan kesempatan untuk menikmati beragam acara lain di kota ini sembari mengelilingi galeri-galeri elit yang menjadi bagian dalam pameran seni dari seluruh dunia.

Emin Hitay, Ketua Dewan Direksi Hitay Holdings, dalam acara wisata studi yang keempat kalinya diadakan pada tahun ini mengatakan: “Saya peduli akan pentingnya berkontribusi dalam pengetahuan seni para calon seniman kita yang akan mengukir masa depan yang lebih baik bagi Turki. Banyak para figur penting yang juga melihat pentingnya seni terhadap dunia bisnis kita. Dukungan dari mereka untuk acara serupa akan menjadi kekuatan yang signifikan untuk membangun masa depan yang lebih baik lagi bagi negara kita. Karena kita harus ingat bahwa peradaban berbanding lurus tidak hanya terhadap kekuatan ekonomi, tetapi juga terhadap kekuatan budaya dan seni. Saya percaya bahwa para generasi muda yang dapat memperluas wawasan mereka melalui seni akan menciptakan karya yang berguna bagi masyarakat. Untuk kedepannya, Hitay Holdings akan terus mendukung para calon seniman muda.”

Kini giliran Venice Biennale.

Dalam pameran seni Art Basel yang diselenggarakan di Basel, Swiss, sejak tahun 1970, contoh elit dari seni kontemporer dipamerkan di galeri-galeri seni paling terkenal di dunia. Pameran yang juga diselenggarakan di Hong Kong dan Miami di samping Basel ini memiliki tingkat keikutsertaan yang intensif dari seluruh penjuru dunia setiap tahunnya. Total 12 siswa sampai saat ini telah diajak serta ke pameran dimana karya para seniman baru dan seniman lama dipajang. Dalam proyek wisata studi tersebut, rute yang dituju akan ditata ulang menjadi ke Venice Biennale dalam satu tahun dan ke pameran seni Art Base di tahun berikutnya; siswa tingkat 3 dan 4 dari Departemen Seni Fotografi MSGSÜ juga akan berpartisipasi dalam kompetisi dimana para calon seniman yang terpilih akan ikut serta dalam wisata studi tersebut. Dengan demikian, jumlah siswa yang akan diajak serta dalam wisata studi seni yang diselenggarakan oleh Hitay Holdings akan meningkat menjadi empat peserta.

Bloomberg HT – 5 Mei 2016

Türkçe  English  

Kami berbincang berbagai soal mulai dari lelang Milli Piyango, kewirausahaan, trend ekonomi, dan Indonesia, dalam program “Ust Duzey” yang dipandu oleh Arzu Maliki dan ditayangkan di Bloomberg HT, pada hari Kamis tanggal 5 Mei 2016.

Pengusaha Terkemuka Dengan Tato Luar Biasa

Türkçe  English  

Siapa pengusaha ini yang nekat bikin tato untuk menyatakan kekaguman, serta ikatan emosionalnya dengan suatu bangsa? Apa itu artinya “Garuda Pancasila”?

Emin Hitay, Presiden Direktur dari grup investasi ternama Turki, Hitay Yatirim Holding, sering dikenal lewat kepribadiannya yang aktif dan dinamis, namun sedikit barangkali yang tahu sebuah rahasia kecil: sebuah tato di punggungnya.

Amboi, jangan tanya betapa cintanya ia kepada Indonesia. Cinta ini dimulai lewat sebuah perjalanannya ke negeri indah ini beberapa tahun yang lalu, dan menuai cinta yang dalam. Emin Hitay (yang menjabat Konsul Kehormatan Indonesia untuk Istanbul sejak 2008, tapi sebentar lagi akan menyerahkan posisi tersebut kepada Konsul Jenderal Indonesia yang baru dibuka di Istanbul di tahun 2013), punya sebuah tato yang disebut “Garuda Pancasila” yang memiliki arti yang dalam di punggungnya. İa sengaja membuat kesan abadi tersebut di bagian tubuhnya karena arti filosofis dari simbol tersebut. Apa itu “Garuda Pancasila”? mungkin Anda bertanya-tanya. Begini, “Garuda” itu adalah sebuah burung mitologi yang berhiaskan beberapa simbol di tubuhnya. “Pancasila” itu sendiri adalah lima buah sila yang diyakini oleh bangsa Indonesia, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, demokrasi, keadilan sosial, persatuan Indonesia, masyarakat adil dan beradab. Yang lebih unik lagi, adalah tempat ia bikin tato yang menjadi filosofi hidup rakyat Indonesia ini. Tentu Anda menebaknya di Indonesia, bukan? Siap-siaplah untuk kecele!

“Bukan, tato ini saya bikin di Brasilia,” jelas Emin Hitay.

“Seni tato di Brasilia sangatlah berkembang. Ketika saya di Brasil, saya gali informasi dan diberitahu bahwa seniman yang paling terkemuka untuk soal ini adalah Petrovski. Saya coba bikin janji, tapi ia beri waktu dua bulan lagi. ‘Ayolah, saya ini tamu di negara Anda, sebentar lagi sudah mau kembali ke Turki. Tolong beri prioritas,’ bujuk saya,” kenang Emin Hitay. Petrovski lalu mengabulkan permintaannya, dan jadilah sebuah tatto Garuda Pancasila menghiasi punggung seorang Emin Hitay.

 

Pengusaha Yang Tekun dan Tegas…

Türkçe  English  

Kami kini tengah duduk berhadapan dengan seorang pengusaha Turki penting dan sukses di bidangnya. Tiap kami lemparkan pertanyaan, ia sambut dengan antusias. Entah dari mana ia dapatkan semua energi itu. Semakin kami dalami wawancara ini, semakin kami paham bahwa kami berhadapan tidak hanya dengan seorang pengusaha yang penting dan lugas, tapi juga seorang manusia yang alam pikiran dan raganya telah menyatu dengan elok dan patut kita contoh. Ketika ia paparkan target-targetnya dan satu persatu ceritakan keberhasilan yang diraihnya, kami mahfum bahwa di depan kami ini adalah seorang pemimpin usaha yang tekun, fokus, dan tiada henti berusaha untuk tumbuh besar lewat investasi dan jerih payah usahanya. Pada saat yang bersamaan, ia juga seorang pengusaha yang mencintai budaya dan seni, dan berjiwa olahraga yang dinamis. Siapakah ia ini, tentu Anda penasaran bukan? Baiklah, saya beritahu: ia adalah Emin Hitay. Seorang insan multi-talenta, ia juga adalah Presiden Direktur Hitay Investment Holdings, salah satu grup penanaman modal yang terkemuka di Turki. Gelas kepribadiannya selalu penuh berisi, tidak pernah setengah kosong. Baik itu di bidang teknologi, finansial, sektor internet, atau investasi raksasa di sektor permainan olahraga, ia berulangkali mencatatkan keberhasilan lewat analisa dan keputusan-keputusan bisnis berani yang diambilnya. Jumlah karyawannya tumbuh meningkat, omset-nya tumbuh mengembung. Ia cepat dalam melupakan dan menarik pelajaran dari segala kerugian atau kekecewaan bisnis yang pernah ia alami. La tidak pernah berlama-lama meratapi kegagalan, karena baginya lebih baik menikmati keberhasilan daripada menangisi kegagalan! Dengan bilyoner.com, ia kini tengah mempersiapkan diri untuk terjun dalam proyek tender olahraga terbesar Turki. Sedemikian gila kerjanya ia, ketika kami lontarkan pertanyaan tentang pensiun, ia malah menatap kami heran dan bergurau, “Apa pula itu – pensiun?” Ia jawab sendiri, “Saya baru pensiun kalau sudah di alam baka” (semoga Allah memberinya umur yang panjang. Amin). La sangat menyimpan erat filosofi hidup yang ia percaya bahwa, “kehidupan akan menganugerahkan keberhasilan kepada mereka yang layak mendapatkannya, dan merenggutnya dari yang tidak berhak.” La juga percayasekali bahwa untuk meraih keberhasilan, dibutuhkan keteguhan, kesabaran, dan keuletan yang luar biasa. Bersama dengan istrinya, ia juga memimpin unit usaha property berkelas di Turki, yang mewakili Sotheby’s International, sebuah agen property kelas dunia. Setiap udara pagi dihirupnya dengan pemandangan selat Bosphorus di depan kamar tidurnya, dan hari-hari kerjanya diwarnai dengan pemandangan indah kota Istanbul. Dengan bermodal suntikan semangat ini, ia kukuh menjulang di atas, untuk meraih setiap tujuan yang ia impikan. Pendeknya, dalam wawancara dengan finansgundem.com ini, ia berbagi kisah hidup, keberhasilan dan dinamika bisnisnya dengan para pembaca. Selamat membaca.

KAMI MEWUJUDKAN PERUBAHAN YANG PENTING DI TEKNOSER

Finansgundem.com: Baik secara global ataupun di Turki sendiri, kini kita tengah berada di situasi ekonomi yang tidak menentu. Bagaimana situasi ini berpengaruh kepada Hitay Investment Holdings? Apakah Anda bisa mencapai seluruh target yang Anda harapkan di tahun 2013?
Emin Hitay: Dalam enam bulan awal ini, kami telah mencapai target yang kami harapkan. Bahkan kami tengah mengejar target-target tambahan lainnya. Dari sudut pandang korporasi kami, tahun 2013 adalah tahun di mana kami mewujudkan perubahan penting di Teknoser. Hal ini telah kami rencanakan empat tahun yang lalu. Sampai tiga tahun yang lalu, Teknoser di Turki hanya dikenal sebagai perusahaan terkemuka di bidang mesin POS (point of sales). Tapi kami lantas memutuskan untuk membawa Teknoser agar lebih dikenal di Turki, dan masuk dalam tiga besar penyedia jasa sistem integrasi. Kami telah mengambil sejumlah langkah-langkah besar untuk ini, dan mengucurkan investasi yang cukup besar. Walhasil, dengan kerja keras dan perencanaan yang matang, kini kami tengah menuai buah dari jerih payah kami tersebut. Omset Teknoser di tahun 2011, yang berjumlah 58 juta TL (sekitar Rp 290 milyar), pada tahun 2012 telah meningkat menjadi 80 juta TL (sekitar Rp 400 milyar). Kami menargetkan untuk mencapai omset 140 juta TL (sekitar Rp 700 milyar) pada tahun 2013 ini, dan kelihatannya menurut catatan kami angka tersebut bisa kami tembus. Hasil-hasil ini, serta prediksi kami untuk tutup tahun 2013, menunjukkan indikasi sejauh mana kami telah mengambil langkah yang tepat. Dengan merambahnya Teknoser keluar dari wilayahnya sebagai penyedia jasa mesin POS ke penyedia sistem integrasi, kami telah berhasil meraup sejumlah tender proyek penting di Ankara. Kami memperbaharui model bisnis kami, dan melebarkan sayap ke sejumlah sektor penting lainnya.

KAMI PUNYA TARGET UNTUK MENINGKATKAN OMSET DAN KEUNTUNGAN PADA TAHUN 2014

Bagaimana keadaan unit-unit bisnis Anda yang lain? Misalnya unit usaha “Factoring” yang Anda bentuk belum lama ini…
Sebenarnya keputusan untuk terjun dalam sektor “factoring” tidak disebabkan oleh suatu kebutuhan. Ketika itu kami punya dana tidak terpakai, dan agar lebih produktif, kami putuskan untuk memakainya untuk mendirikan Arena Faktoring pada tahun 2009. Namun karena situasi ekonomi global saat ini yang gonjang-ganjing, kami agak berhati-hati mengambil langkah dalam hal ini. Namun unit-unit usaha kami yang lain berjalan cukup bagus. Misalnya Dorinsight, telah berjalan dan mencapai seluruh target yang kami harapkan. Demikian pula dengan 2nokta, yang meskipun agak lamban, namun juga telah menyelesaikan seluruh targetnya. Sama halnya dengan usaha kami yang lain di Bilyoner.com, yang berjalan cukup mengesankan.

Apakah Anda juga akan mencatat pertumbuhan yang sama di tahun 2014?
Hitay Investment Holdings bekerja menurut skema investasi per tiga tahun, dan semua investasi itu telah kami capai pada akhir tahun 2012. Oleh karena itu, untuk tahun 2014 kami tidak berencana meluncurkan proyek investasi baru. Seluruh investasi kami telah berbuah pada tahun 2013. Pada tahun 2014 unit-unit usaha kami harapkan akan mencatat pertumbuhan yang baik.

TARGET OMSET 2013 505 JUTA LIRA (SEKITAR RP 2,81 TRILYUN)

Apa yang Anda bisa banggakan ketika berbicara tentang Hitay Investment Holdings?
Bahwa kami adalah korporasi dengan karyawan mencapai 1,000 orang, telah mencatatkan omset sebesar 418 juta Lira (sekitar Rp 2,32 trilyun) pada tahun lalu, dan menargetkannya menembus angka 505 juta Lira (sekitar Rp 2,81 trilyun) pada tahun 2013 — dan sejauh ini telah mampu menunjukkan sinyal kuat ke arah itu. Jika dilihat dari perspektif tiga tahunan, kami juga adalah perusahaan yang teliti membuat perencanaan seluruh investasinya, dan tengah mengumpulkan buah dari seluruh kerja keras kami. Saat ini grup kami terdiri dari delapan unit usaha.

Apakah jumlah karyawan Anda akan bertambah?
Soal penyerapan tenaga kerja ini sangat terkait erat dengan proyek-proyek yang ditangani oleh Teknoser. Memang unit-unit kami yang lain juga mampu menyerap tenaga kerja, tapi tidak sebesar yang dibutuhkan Teknoser. Dengan Teknoser, kami mampu menangani proyek-proyek skala besar. Dan berbagai proyek tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja. Kami mulai tumbuh dengan memenangkan sejumlah proyek tender besar di Ankara.

KAMI MENUNGGU PERSYARATAN YANG JELAS DARI MILLI PIYANGO
Anda mengambil keputusan untuk terjun ke bursa tender Milli Piyango. Apakah ada perkembangan soal ini?

Sudah ada rapat yang diadakan terkait dengan tender ini. Tapi soal persyaratan dan kondisinya masih belum semuanya jelas benar. Mereka telah mengundang perusahaan-perusahaan calon peserta bursa tender. Kami dan beberapa rekan juga turut diundang. Keputusannya sangat tergantung pada persyaratan dan kondisi. Kami akan beri keputusan setelah menimbang segala hal tersebut.

Jika Anda memenangkan tender Milli Piyango, bagaimana rencana Anda untuk memadukannya dengan Bilyoner.com?
Kami memang terjun ke bursa tender ini atas nama Bilyoner.com. Hanya saja kami disertai juga oleh dua rekan lainnya. Saat ini pembicaraan masih berlangsung. Belum ada sesuatu yang jelas. Begitu persyaratan dan kondisi sudah jelas, kami akan segera mengambil keputusan.

SAYA RUGI 5 JUTA DOLAR DENGAN EMBRIYO

Kalau boleh, kami ingin sedikit mendengar kisah kegagalan Anda. Seingat kami, Anda pernah mendirikan unit usaha bernama “Embriyo”? Yang lalu terpaksa Anda tutup karena merugi. Menurut Anda, di mana letak kesalahan unit usaha tersebut?
Sebenarnya Embriyo bermula dari suatu gagasan yang cemerlang. Kami memulainya dengan meluncurkan investasi di sejumlah proyek-proyek internet, dengan memanfaatkan kelebihan dana yang ada di kas kami. Tapi tak lama kemudian, ada perubahan dalam strategi kami, dan kami memakai proyek yang kami kembangkan sendiri. Ketika beberapa dari proyek tersebut mulai merugi, maka gagasan itu tidak kami lanjutkan lagi.

Ada berapa proyek yang Anda tangani lewat Embriyo?
Seluruhnya ada 5 proyek. Seiring dengan krisis ekonomi 2008, empat proyek dari lima ini terpaksa kami likuidasi. Hanya Dorinsight yang bertahan. Lewat Embriyo ini kami mencatat kerugian sekitar 4,5-5 juta dolar. Yah, tapi apa mau dikata – namanya saja bisnis. Bisa untung, bisa pula rugi. Saya sendiri adalah entrepreuner yang tidak mau cepat menyerah. Saya cepat mengambil keputusan, dan terjun dalam banyak proyek. Apalagi soal investasi dalam bidang internet, tidak ada jaminan seratus persen sukses.

KEHIDUPAN MENGANUGERAHKAN KEBERHASILAN BAGI YANG BERHAK, DAN MERENGGUTNYA DARI YANG TIDAK

Apakah ada prinsip bisnis yang sangat Anda pegang?
Bagi saya hanya ada satu prinsip yaitu, “kehidupan menganugerahkan keberhasilan bagi yang berhak, dan merenggutnya darı yang tidak.” Jika memang Anda tidak berhak, maka jika pun ada keberuntungan, maka ia akan menghilang suatu saat. Yang paling penting ketika terjun dalam bisnis adalah keuletan dan kesabaran. Kunci dari kesuksesan suatu pekerjaan adalah kerja keras. Secara pokok, ini adalah hal yang sangat saya pegang teguh.

KINI INDONESIA TENGAH MEMPERTIMBANGKAN SAYA UNTUK MENJADI KONSUL KEHORMATAN DI WILAYAH MEDITERANIA

Bisakah Anda bercerita sedikit tentang kisah Anda diangkat menjadi Konsul Kehormatan Indonesia di Istanbul?
Sebenarnya itu sangat kebetulan. Suatu ketika di tahun 2006, Kementrian Negara Olahraga di bawah Menteri Negara Mehmet Ali Sahin, mengedarkan sebuah undangan berkunjung ke Indonesia untuk seluruh anggota DEIK (sebuah assosiasi pengusaha terkemuka di Turki – penterj.). Mereka meminta agar kita menyiapkan sebuah delegasi bisnis untuk berkunjung ke Indonesia. Rencananya kami akan mendampingi tim menteri untuk beraudiensi dengan pihak terkait di sana. Ketika itu saya belum pernah ke Indonesia. Timbul hasrat saya selaku pengusaha ketika itu untuk mengenal negara ini secara lebih dekat. Ketika kami di sana, saya temukan suasana yang sangat bersahabat. Kita berkenalan sangat dekat dengan para birokrat papan atas di Kementerian Luar Negeri Indonesia. Mereka menawarkan saya posisi Konsul Kehormatan Indonesia untuk Istanbul. Sebenarnya ketika itu di Istanbul sudah ada Konsul Kehormatan Indonesia, dan posisi itu telah ada selama 22 tahun. Tapi para pejabat Kemlu berpandangan bahwa sudah saatnya Konsul Kehormatan mereka di sana dijalankan oleh pihak pengusaha, karena hubungan ekonomi kedua negara meningkat pesat, dan Istanbul adalah kota bisnis yang penting. Saya sampaikan bahwa jika tidak ada masalah secara etika, saya setuju dan siap kapan saja.

Urusan administrasi untuk itu makan waktu dua tahun, dan pada bulan November 2008 saya mulai secara resmi menjabat Konsul Kehormatan Indonesia di Istanbul lewat suatu upacara kenegaraan di Kedutaan Republik Indonesia di Ankara.

Tahun ini (2013), Indonesia membuka Konsulat Jenderal-nya di Istanbul. Segalanya sudah dipersiapkan, sampai kepada bangunannya. Tapi Pejabat Konsul-nya masih belum diangkat. Ketika beliau diangkat, maka secara otomatis fungsi saya sebagai Konsul Kehormatan berakhir. Kini Indonesia tengah mempertimbangkan saya untuk menjadi Konsul Kehormatan Indonesia untuk wilayah Turki di Laut Mediterania. Karena hubungan kita sangat baik. Di Indonesia sebentar lagi pada tanggal 17 Agustus akan ada upacara hari Kemerdekaan, dan pada tanggal 17-20 Agustus akan berlangsung Kongres Diapora Indonesia, di mana saya juga turut diundang untuk menghadiri.

VILLA SADIKOGLU ITU RUMAH KAMI, KALAU VILLA ZEKI PASHA ITU BUKAN MILIK SAYA
Banyak gema terdengar ketika Anda membeli villa Sadikoglu seharga 20 juta dolar. Kemudian juga banyak yang membicarakan soal Anda menjual Villa Zeki Pasha seharga 120 juta dolar. Bagaimana ceritanya Anda sangat mencintai Villa?
Pertama-tama, saya ingin menjelaskan kesalahpahaman yang sering terjadi. Sebelum ini sering diberitakan seolah-olah saya menjual villa yang saya beli 20 juta dolar dengan harga 120 juta dolar. Villa Sadikoglu itu adanya di Bebek (sebuah distrik terkenal di tepi selat Bosphorus – pentj). Ini adalah rumah kami, dan juga pada saat yang sama saya pakai sebagai Konsulat Kehormatan Indonesia di Istanbul. Sedangkan Villa Zeki Pasha itu letaknya di Rumelihisar, dan bukan milik saya.

Saya dengan istri menjalankan usaha di bidang properti sebagai perwakilan Sotheby’s International Property di Turki, dan Sotheby’s Realty ini memang sepenuhnya bergerak di bidang property. Ia mempertemukan penjual dan pembeli. Istri saya yang menjalankan unit usaha ini sepenuhnya di Turki.

Jadi Villa Zeki Pasha itu adalah sebuah Villa yang kami bantu jual lewat agensi kami tersebut.

TIAP PAGI SAYA JOGGING DI TEPI SELAT BOSPHORUS
Bagaimana kehidupan Anda di luar bisnis? Sepanjang yang kami tahu, Anda menyenangi golf dan arung jeram. Bahkan Anda pernah memenangi sejumlah tropi kompetisi Golf.
Setelah saya mengalami musibah cedera di tahun 2002 akibat arung jeram, saya juga terpaksa meninggalkan golf. Karena diminta anak saya, beberapa kali saya pernah membawa ia ke arung jeram. Tapi ia lebih senang di golf, sehingga saya memutuskan untuk mendukungnya dalam hal itu. Kerim (17 tahun) cepat belajar dalam olahraga golf. Ketika ia berusia 13 tahun, ia berhasil menyabet juara terbaik untuk umurnya. Saya juga pernah menang sejumlah kompetisi, tapi sekarang saya kurang begitu sering memainkannya.

Maksudnya, Anda sekarang tidak lagi berolahraga?
Oh, tentu tidak! Seminggu enam kali saya berolahraga. Di rumah, saya selalu jogging 7 kilometer di treadmill, disambung dengan angkat barbel, sit-up, dan stretching. Saya dibantu oleh instruktur di rumah. Saya berolahraga bukan lagi untuk hobi, tapi untuk obat kebugaran. Agar sehat kita harus sering bergerak.

Jadi, apakah hobi Anda sekarang?
Kalau untuk hobi, saya sangat meminati seni kontemporer. Saya punya sedikit koleksi seni. Saya suka membeli barang-barang seni baik dari Turki ataupun luar negeri. Benda seni pertama kali yang saya beli di tahun 1986. Sejak tahun 2000, saya semakin tambah banyak mengoleksinya. Tiap tahun saya ke Art Basel. Bahkan tahun ini, lewat kerjasama saya dengan Fakultas Senirupa Universitas Mimar Sinan, saya mensponsori tiga mahasiswa seni yang berprestasi dari universitas tersebut ke Art Basel. Besar harapan saya agar ini dapat kiranya menjadi inspirasi bagi pengusaha lain, agar semakin banyak mahasiswa kita yang paham dan menghargai seni.

SAYA BARU PENSIUN KALAU SUDAH DI ALAM BAKA

Bisakah Anda sedikit bercerita tentang rencana masa pensiun Anda?
Pensiun? Apa itu? Saya baru pensiun kalau sudah masuk ke alam baka. Lagipun, kalau sudah pensiun saya mau apa? Apakah saya cuma harus santai memancing ikan saja? Daripada begitu, lebih baik saya sibuk jual beli perahu boat untuk pemancing. Walaupun sebenarnya saya punya perahu 12 meter, tapi cuma bisa dipakai di seputaran perairan Istanbul saja. Tapi saya lebih senang daratan. Kaki saya mesti menginjak tanah.
Bagaimana hubungan Anda dengan musik?
Saya bisa menikmati segala jenis musik, tergantung dengan suasana hati ketika itu. Saya kira saya punya rasa seni. Juga di bidang grafis. Saya selalu punya kamera foto yang bagus. Dulu saya sering berburu foto setiap akhir pekan. Dulu kita pakai rol untuk kamera. Awalnya kita tidak bisa mencucinya di Turki, mesti ke Yunani. Kita kirim ke sana lewat pos, baru dikirim kembali setelah selesai. Di masa-masa itu, saya memamerkan foto-foto saya kepada teman-teman sambil ditemani musik. Tapi seiring dengan semakin sibuknya pekerjaan, saya sudah tidak sempat lagi membagi waktu untuk itu. Saya baru-baru ini beli Nikon D4, tapi belum sempat saya sentuh sama sekali.

Hitay Investment Holdings Kini Dengan 1,000 Karyawan!

Türkçe  English  

Hitay Investment Holdings kini terus tumbuh pesat semenjak proses restrukturisasi di awal tahun 2006. Hitay Investment Holdings, yang menekankan strategi pertumbuhan lewat investasi tepat guna pada pekerjaan dan tenaga kerja yang terampil, kini beroperasi dengan jumlah staf mencapai 1,000 karyawan.

Grafik pertumbuhan di Hitay Investment Holdings, yang bergerak di sektor teknologi informasi, pelayanan finansial, properti, sistem pembayaran, penelitian online, internet, pertahanan dan keamanan, serta berbagai sektor lainnya, terus meningkat pesat. Grup yang melesat dengan slogan “Seni Menambah Nilai” ini kian mencatatkan keberhasilannya dengan keunggulannya dalam menciptakan tambahan lapangan kerja. Proses restrukturisasi perusahaan yang dimulai pada tahun 2006, telah menghasilkan pertambahan jumlah mitra dan cakupan kerja dari Holdings ini, yang berdampak positif kepada meningkatnya jumlah karyawan. Hitay Investment Holdings, dengan pertumbuhan kapasitas kerjanya pada tahun-tahun terakhir, telah meningkatkan jumlah staf mencapai 1,000 karyawan dengan menambah investasi pada sumber daya manusia.

Target Omset tahun 2013 Rp 2,81 triliun

Direktur Utama Hitay Investment Holdings, Emin Hitay, menjelaskan kesuksesannya ini, yang utamanya didorong oleh proses restrukturisasi perusahaan di tahun 2006, sebagai berikut: “Dalam kurun waktu ini, kami telah memberikan pelayanan terbaik yang prima di sektor yang kami tekuni, yang membuat kami tampil berbeda dengan para pesaing-pesaing kami, di mana kami mencurahkan pelayanan yang paling tepat dengan seluruh kapasitas yang kami miliki. Kami meluncurkan strategi kami yang sukses ini dengan melakukan investasi tepat guna pada pekerjaan dan tenaga kerja yang terampil. Seluruh karyawan kami mencurahkan kemampuan dan kapasitasnya dalam proses ini. Kini jika melihat grafik kemajuan yang telah dicapai oleh Hitay Investment Holdings, saya melihat grafik peningkatan yang pesat, dan saya bangga karenanya,” jelasnya.

Emin Hitay, yang menyebutkan bahwa seiring dengan pertumbuhan nilai investasinya sejak 2006, serta strategi penambahan nilai yang dilakukannya sejak tujuh tahun terakhir, reputasi perusahaannya telah terus meningkat tajam sebagai perusahaan dengan profit yang tinggi. “Dengan strategi investasi yang berkesinambungan, serta dengan taat membayar kewajiban pajak selaku warga negara yang baik, kami kini telah berhasil meningkatkan jumlah lapangan kerja sehingga kini mampu memperkerjakan total 1,000 karyawan. Dengan investasi yang kami lakukan sejak tujuh tahun terakhir, kami mencatatkan angka pertumbuhan melebihi 400%, baik dari segi angka karyawan, maupun jumlah omset,” tambah Emin Hitay.

Emin Hitay juga menjelaskan bahwa perusahaannya mencatatkan jumlah pembayaran pajak kepada pemerintah dari tahun 2006-2012 sejumlah Rp 232 milyar (46.234.192 TL), dan pada tahun 2012 telah mampu menutup buku kas pemasukan dengan omset konsolidasi Rp 2,32 triliun (TL 418 juta), dan memprediksikan bahwa pada tahun 2013 akan mencapai omset sekitar Rp 2,81 triliun (TL 505 juta).

Tentang Hitay Investment Holdings;
Hitay Investment Holdings adalah salah satu grup permodalan di Turki, yang fondasi awalnya berdiri sejak 1980, dan memfokuskan diri dalam bidang investasi-investasi korporasi yang membawa pembaharuan. Grup ini didirikan oleh tokoh wirausaha yang tidak asing lagi namanya dalam dunia usaha dan permodalan Turki, yaitu Emin Hitay.

Sektor cakupan kerja Hitay Investment Holdings saat ini, yang juga adalah refleksi dari semangat kewirausahaannya, adalah teknologi informasi, layanan finansial, sistem pembayaran, penelitian online, properti, internet, serta pertahanan dan keamanan. Perusahaan-perusahaan yang berada di bawah portofolio Hitay Investment Holdings adalah Teknoser (perusahaan terdepan di Turki dalam sistem integrasi), DORInsight (perusahaan penelitian online terbesar Turki), serta perusahaan di bawah DORInsight, yaitu database Napolyon.com; Arena Faktoring (perusahaan yang bergerak di sektor pelayanan finansial), Bilyoner.com (perusahaan terkemuka di Turki dalam platform permainan olahraga yang berizin dari pemerintah), Turkey Sotheby’s International Realty (perusahaan real-estate yang bekerjasama dengan perusahaan terkemuka Amerika Serikat di sektor properti), 2nokta (perusahaan yang bergerak di pelayanan dan solusi untuk sektor retail dan perbankan), serta Exim (perusahaan yang bergerak di bidang pertahanan dan keamanan).