Pengusaha Terkemuka Dengan Tato Luar Biasa

Siapa pengusaha ini yang nekat bikin tato untuk menyatakan kekaguman, serta ikatan emosionalnya dengan suatu bangsa? Apa itu artinya “Garuda Pancasila”?

Emin Hitay, Presiden Direktur dari grup investasi ternama Turki, Hitay Yatirim Holding, sering dikenal lewat kepribadiannya yang aktif dan dinamis, namun sedikit barangkali yang tahu sebuah rahasia kecil: sebuah tato di punggungnya.

Amboi, jangan tanya betapa cintanya ia kepada Indonesia. Cinta ini dimulai lewat sebuah perjalanannya ke negeri indah ini beberapa tahun yang lalu, dan menuai cinta yang dalam. Emin Hitay (yang menjabat Konsul Kehormatan Indonesia untuk Istanbul sejak 2008, tapi sebentar lagi akan menyerahkan posisi tersebut kepada Konsul Jenderal Indonesia yang baru dibuka di Istanbul di tahun 2013), punya sebuah tato yang disebut “Garuda Pancasila” yang memiliki arti yang dalam di punggungnya. İa sengaja membuat kesan abadi tersebut di bagian tubuhnya karena arti filosofis dari simbol tersebut. Apa itu “Garuda Pancasila”? mungkin Anda bertanya-tanya. Begini, “Garuda” itu adalah sebuah burung mitologi yang berhiaskan beberapa simbol di tubuhnya. “Pancasila” itu sendiri adalah lima buah sila yang diyakini oleh bangsa Indonesia, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, demokrasi, keadilan sosial, persatuan Indonesia, masyarakat adil dan beradab. Yang lebih unik lagi, adalah tempat ia bikin tato yang menjadi filosofi hidup rakyat Indonesia ini. Tentu Anda menebaknya di Indonesia, bukan? Siap-siaplah untuk kecele!

“Bukan, tato ini saya bikin di Brasilia,” jelas Emin Hitay.

“Seni tato di Brasilia sangatlah berkembang. Ketika saya di Brasil, saya gali informasi dan diberitahu bahwa seniman yang paling terkemuka untuk soal ini adalah Petrovski. Saya coba bikin janji, tapi ia beri waktu dua bulan lagi. ‘Ayolah, saya ini tamu di negara Anda, sebentar lagi sudah mau kembali ke Turki. Tolong beri prioritas,’ bujuk saya,” kenang Emin Hitay. Petrovski lalu mengabulkan permintaannya, dan jadilah sebuah tatto Garuda Pancasila menghiasi punggung seorang Emin Hitay.